PBPK 2009

 

Daftar Isi Buku Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2009

  1. Fisiologi dan pengaruh hormon pertumbuhan untuk anti-aging (Marzuki Suryaatmadja)
  2. Pemeriksaan laboratorium untuk pemantauan anti-aging (Suzanna Immanuel)
  3. Pemeriksaan laboratorium pada enteropati hilang protein (Ina S. Timan)
  4. Tatalaksana diare pada anak (Agus Firmansyah)
  5. Patogenesis hipertrofi prostat (Diana Aulia)
  6. Penanda laboratorium pada hipertrofi prostat (Dalima AW Astrawinata)
  7. Aspek biologi molekuler sepsis (Siti Boedina Kresno)
  8. Penanda laboratorium dan profil kuman penyebab sepsis neonatorium di RSCM (Tonny Loho)
  9. Tatalaksana sepsis neonatorum (Rinawati Rohsiswatmo)
  10. Faktor-faktor risiko penyakit arteri perifer (Marzuki Suryaatmadja)
  11. Manifestasi klinis dan penatalaksanaan penyakit arteri perifer (Dono Antono)
  12. Peran laboratorium dalam penatalaksanaan deep vein thrombosis (Rahajuningsih D. Setiabudy)
  13. Deteksi dan penilaian pemeriksaan mutasi JAK-2 pada penyakit mieloproliferatif (Ninik Sukartini)
  14. Patogenesis dan aspek laboratorium Polisitemia Vera (Riadi Wirawan)
  15. Imunopatogenesis dan diagnosis laboratorium purpura Henoch Schonlein (Farida Oesman)
  16. Purpura Henoch Schönlein pada anak (Arwin Akib)
  17. Purpura Henoch Schönlein pada orang dewasa (Nanang Sukmana)
  18. Peran virus Ebstein Barr pada patogenesis karsinoma nasofaring (Alida R. Harahap)
  19. Perkembangan biomarker molekuler untuk diagnosis, prognosis, dan pemantauan kanker nasofaring (Siti Boedina Kresno)
  20. Penatalaksanaan karsinoma nasofaring (Marlinda Adham)

    Comments

    Post a Comment

    Popular posts from this blog

    Flow Cytometry Pada Keganasan (Dewi Wulandari)

    Image
      FLOW CYTOMETRY PADA KEGANASAN Dewi Wulandari Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Flow cytometry merupakan suatu teknik analisis kuantitatif yang berdasarkan prinsip pemeriksaan imunofluoresensi terhadap suspensi sel tunggal. Struktur eksternal dan internal sel dapat dikenali menggunakan antibodi monoklonal yang dikonjugasi dengan zat fluorokrom. Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan membiaskan berkas sinar tersebut, dan fluorokrom yang melekat pada sel akan memendarkan sinar emisi dengan panjang gelombang tertentu. Oleh karena itu, karakteristik sel dapat dikenali berdasarkan pola biasan cahaya yang mencerminkan ukuran dan kompleksitas struktur sel, serta pendaran fluoresensi yang menunjukkan adanya ekspresi antigen tertentu. Aplikasi Flow cytometry dalam bidang onkologi yang paling dikenal untuk keganasan hematologi. Flow cytometry dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis, pemantauan terapi, dan deteksi minimal residual disease pada leukemia ak
    Read more

    Genetika Kanker (Ninik Sukartini)

    Image
      GENETIKA KANKER Ninik Sukartini Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Kanker adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh proliferasi sel yang tidak terkontrol. Proliferasi sel berlebihan yang menimbulkan massa tumor dapat menginvasi jaringan sekitar dan atau menimbulkan metastasis ke organ lain. Sel normal bertransformasi menjadi ganas akibat adanya perubahan gen yang mengatur proliferasi dan diferensiasi sehingga menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan perubahan menjadi kanker. Perubahan genetik pada kanker dapat terjadi pada berbagai level, dapat berupa hilang atau bertambahnya seluruh kromosom atau berupa mutasi titik yang mempengaruhi nukleotida DNA. Proses terjadinya kanker atau dikenal sebagai karsinogenesis, merupakan proses multi-step yang menyebabkan akumulasi dari aberasi genetik pada sel. Aberasi dapat berupa mutasi gen, kelainan kromosom, dan atau kelainan epigenetik, yang semuanya menyebabkan perubahan ekspresi gen. Sampai saat ini diket
    Read more

    Klasifikasi dan Diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut (Riadi Wirawan)

    Image
      KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT Riadi Wirawan Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Leukemia akut adalah penyakit keganasan sumsum tulang yang ditandai dengan proliferasi sel imatur sumsum tulang, darah tepi, disertai infiltrasi sel imatur ke organ tubuh seperti hati, limpa, dan kelenjar limfe. Berdasarkan jenis sel yang berproliferasi, leukemia akut dapat dibedakan menjadi leukemia mieloblastik akut (LMA) dan leukemia limfoblastik akut (LLA). Untuk menegakkan diagnosis perlu diketahui klasifikasi leukemia akut. Klasifikasi leukemia akut menurut French American British (FAB) didasarkan pada pemeriksaan morfologi dan sitokimia, sedangkan klasifikasi menurut WHO didasarkan pada morfologi, termasuk sitokimia, imunofenotiping, sitogenetika, dan molekuler. Dalam makalah ini akan disampaikan mengenai klasifikasi LMA dan diagnosis berdasarkan morfologi dan sitokimia. PENDAHULUAN Leukemia akut adalah keganasan yang ditandai dengan proliferasi sel
    Read more