Posts

Showing posts from 2023

Klasifikasi dan Diagnosis Leukemia Mieloblastik Akut (Riadi Wirawan)

Image
  KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT Riadi Wirawan Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Leukemia akut adalah penyakit keganasan sumsum tulang yang ditandai dengan proliferasi sel imatur sumsum tulang, darah tepi, disertai infiltrasi sel imatur ke organ tubuh seperti hati, limpa, dan kelenjar limfe. Berdasarkan jenis sel yang berproliferasi, leukemia akut dapat dibedakan menjadi leukemia mieloblastik akut (LMA) dan leukemia limfoblastik akut (LLA). Untuk menegakkan diagnosis perlu diketahui klasifikasi leukemia akut. Klasifikasi leukemia akut menurut French American British (FAB) didasarkan pada pemeriksaan morfologi dan sitokimia, sedangkan klasifikasi menurut WHO didasarkan pada morfologi, termasuk sitokimia, imunofenotiping, sitogenetika, dan molekuler. Dalam makalah ini akan disampaikan mengenai klasifikasi LMA dan diagnosis berdasarkan morfologi dan sitokimia. PENDAHULUAN Leukemia akut adalah keganasan yang ditandai dengan proliferasi sel

Peran Sitogenetik pada Leukemia Mieloblastik Akut (Ninik Sukartini)

Image
  PERAN SITOGENETIK PADA LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT Ninik Sukartini Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu kelainan hematologi yang bersifat klonal, ditandai oleh proliferasi tidak terkontrol dari sel progenitor hematopoietik disertai penghentian maturasi sel. Klasifikasi tumor hematopoietik dan jaringan limfoid dari WHO 2008 menggunakan sitogenetik sebagai salah satu faktor yang menentukan subtipe LMA selain kriteria morfologi, immunophenotyping, dan gambaran klinik. Sitogenetik merupakan salah satu faktor yang berperan menentukan prognosis LMA. Penentuan prognosis ini dikaitkan dengan respons terhadap terapi induksi, risiko relaps, dan overall survival . Beberapa kelainan seperti t(8;21), t(15;17), dan inv(16) dikaitkan dengan prognosis baik. Perkiraan overall survival 5 tahun pada kelompok prognosis baik 55%, sedangkan kelompok prognosis buruk 11%. Secara umum jenis kelainan sitogenetik berperan dalam menentukan progno

Genetika Kanker (Ninik Sukartini)

Image
  GENETIKA KANKER Ninik Sukartini Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Kanker adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh proliferasi sel yang tidak terkontrol. Proliferasi sel berlebihan yang menimbulkan massa tumor dapat menginvasi jaringan sekitar dan atau menimbulkan metastasis ke organ lain. Sel normal bertransformasi menjadi ganas akibat adanya perubahan gen yang mengatur proliferasi dan diferensiasi sehingga menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan perubahan menjadi kanker. Perubahan genetik pada kanker dapat terjadi pada berbagai level, dapat berupa hilang atau bertambahnya seluruh kromosom atau berupa mutasi titik yang mempengaruhi nukleotida DNA. Proses terjadinya kanker atau dikenal sebagai karsinogenesis, merupakan proses multi-step yang menyebabkan akumulasi dari aberasi genetik pada sel. Aberasi dapat berupa mutasi gen, kelainan kromosom, dan atau kelainan epigenetik, yang semuanya menyebabkan perubahan ekspresi gen. Sampai saat ini diket

Flow Cytometry Pada Keganasan (Dewi Wulandari)

Image
  FLOW CYTOMETRY PADA KEGANASAN Dewi Wulandari Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Flow cytometry merupakan suatu teknik analisis kuantitatif yang berdasarkan prinsip pemeriksaan imunofluoresensi terhadap suspensi sel tunggal. Struktur eksternal dan internal sel dapat dikenali menggunakan antibodi monoklonal yang dikonjugasi dengan zat fluorokrom. Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan membiaskan berkas sinar tersebut, dan fluorokrom yang melekat pada sel akan memendarkan sinar emisi dengan panjang gelombang tertentu. Oleh karena itu, karakteristik sel dapat dikenali berdasarkan pola biasan cahaya yang mencerminkan ukuran dan kompleksitas struktur sel, serta pendaran fluoresensi yang menunjukkan adanya ekspresi antigen tertentu. Aplikasi Flow cytometry dalam bidang onkologi yang paling dikenal untuk keganasan hematologi. Flow cytometry dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis, pemantauan terapi, dan deteksi minimal residual disease pada leukemia ak

Immunophenotyping pada Leukemia Mieloblastik Akut (Dewi Wulandari)

Image
IMMUNOPHENOTYPING PADA LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT Dewi Wulandari Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM   ABSTRAK Diagnosis dan penatalaksanaan leukemia tergantung pada deteksi populasi sel leukemia dan identifikasi dari lineage hematopoiesis di mana populasi tersebut berasal. Saat ini terapi keganasan termasuk leukemia berkembang pesat dan menjurus pada targeted therapy . Oleh karena itu, diperlukan kemampuan diagnostik yang semakin teliti dalam mengidentifikasi fenotipe populasi sel leukemia. Diagnosis leukemia ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sitomorfologi dan sitokimiawi, immunophenotyping , imunogenetika, dan sitogenetika. Sitomorfologi merupakan pemeriksaan lini pertama dalam penegakan diagnosis leukemia. Umumnya pemeriksaan sitomorfologi tidak mampu mengidentifikasi subset dari populasi sel leukemia yang penting secara klinis. Immunophenotyping adalah teknik untuk mengidentifikasi fenotipe suatu populasi sel berdasarkan ikatan antigen-antibodi. Immunophenotyping pada leukemia